Rabu,02 Juni 2004
Setelah bersilaturahmi Di STIKOM, kami diajak makan siang di rumah makan masakan padang “Gantino Baru” di Jl.Jenderal Sudirman No.1 daerah Thehok juga. Pukul 03.00 saya segera melaju ke hotel jambi raya untuk istirahat setelah capek dalam perjalanan. Kali saya tidak sempat istirahat, karena saya ada janjian mau ketemu anak-anak STIMIK Nurdin Hamzah panitia workshop tahun lalu. Saya diantar jalan-jalan kota jambi, pertama saya main kekampusnya untuk bersilahturahmi dengan relasi dan temen-temen semua. Selang bebrapa menit akhirnya saya jalan-jalan ke Ancol makan jagung baker dan es tebu. Ancol di Jambi bukanlah seperti Ancol di jakarta dipinggir laut yang saya kenal. Tempat ini lokasinya dipinggir sungai Batanghari dekat rumah dinas Gubernur Jambi. Disepanjang Ancol banyak yang berjualan jagung bakar dan es tebu, rata-rata pengunjung hanya untuk sekedar melepas lelah. Menurut saya tempatnya tidak terlalu interest, usut punya usut ternyata di dalam Kota Jambi sendiri memang tidak ada obyek wisata yang menarik. Dari pengamatan saya ada beberapa perubahan kota Jambi, seperti dibangunnya ITC dekat Ancol dan jembantan Makalam yang baru diresmikan sebulan yang lalu. Hari makin sore desir angina dingi semakin terasa menusuk tulang kalbu, pukul 05.00 saya memutuskan untuk kembali ke hotel yang tidak terlalu jauh dari Ancol. Lokasi Hotel Jambi Raya sendiri dipusat keramain kota, akses kepusat pembelajanaan sangat mudah. Seperti didepan persis berdiri megah Hotel Novotel jambi, Matahari depatemen store, dan Plaza Abadi yang berjarak sekitar 100 meter.
Briefing teknis pelaksanaan workshop sendiri diadakan malam harinya. Hanya persiapan peralatan yang digunakan, kebetulan seperangkat computer didatangkan dari Astrindo Jakarta. Malam semakin larut, sekitar pukul 08.00 diajak makan malam di rumah makan Hawa Jaya 2 di jalan Sultan Agung No.10. sepintas saya perhatikan rumah makan ini sederhana, dari fisik bangunan terlihat sudah kuno kira-kira umurnya sudah hampir 50 tahun. Bahan yang menyusun bangunan ini hampir seluruhnya dari kayu, walau bergaya kuno ala tahun 50an, tapi masih terlihat kokoh berdiri. Dari menu yang disediakan juga komplit seperti mie celor, lenggang, soto, sate dan lainnya. Hampir pukul 10 malam, memutuskan untuk istirahat di hotel, karena kegiatan besok akan dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar